Esai oleh Mawaddah
“Tak kenal maka tak sayang” ya
begitulah kata pepatah, pepatah ini ternyata bukan hanya untuk sesame makhluk
hidup saja, tetapi bisa untuk benda mati, seperti dengan mengenal IPS, kalau
kita tidak mengenal IPS pasti kita hanya berpikir IPS hanyalah sebuah mata
pelajaran, ya seperti itulah pemikiran saya sebelum saya diberikan tugas untuk
mencari tahu lebih dalam mengenai IPS, ternyata IPS itu sangat luas.
Secara mendasar, pembelajaran IPS
berkaitan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan
kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya, dan kejiwaannya,
memanfaatkan sumberdaya yang ada dipermukaan bumi, mengatur kesejahteraan, dan
pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam rangka mempertahankan kehidupan
masyarakat manusia. Singkatnya, IPS
mempelajari, menelaah, dan mengkaji sistem kehidupan manusia di permukaan bumi
ini dalam konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat.
Terdapat banyak pengertian IPS yang
diberikan oleh para ahli, diantara pendapat tersebut diuraikan berikut:
- Menurut Nasution (1975), IPS adalah bidang studi yang merupakan fungsi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dapat juga dikatakan bahwa IPS merupakan mata pelajaran yang menggunakan bagian-bagian tertentu dari ilmu sosial.
- Tjokrodikarjo (1982), mendefinisikan IPS sebagai perwujudan dari suatu pendekatan interdisiplin dari ilmu-ilmu sosial. Ia merupakan integrasi berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan ekologi manusia. IPS dipolakan untuk tujuan-tujuan intruksional dalam materi sederhana, menarik, mudah dimengerti, dan dipelajari.
- Norman Mackenzie (1996, dalam sapriya), merumuskan disiplin ilmu sosial sebagai semua disiplin akademik yang berkaitan dengan manusia dalam konteks sosial. Adapun cabang-cabang ilmu sosial yanitu: Antropologi, ekonomi, geografi, hukum, linguistic, pendidikan, politik, psikologi, sejarah, sosiologi.
Dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa semua
materi IPS berasal dari fusi dan integrasi ilmu-ilmu sosial yang di sesuaikan,
disederhanakan, dan dipilih sesuai tujuan intruksional di sekolah. Social science merupakan sumber IPS,
sebab materi-materi IPS berasal dari ilmu-ilmu sosial atau social science.
IPS yang juga dikenal dengan nama social studies adalah kajian mengenai manusia dengan segala
aspeknya dalam sistem kehidupan bermasyarakat. IPS mengkaji bagaimana hubungan
manusia dengan sesamanya di lingkungan sendiri, dengan tetangga yang dekat
sampai yang jauh. IPS juga mengkaji bagaimana manusia bergerak dan memenuhi
kebutuhan hidupnya. Dengan demikian, IPS
mengkaji tentang keseluruhan kegiatan manusia. Kompleksitas kehidupan yang akan
dihadapi siswa nantinya bukan hanya akibat tuntutan perkembangan ilmu dan
teknologi saja melainkan juga kompleksitas kemajemukan masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu IPS mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan
dengan manusia dan juga tindakan-tindakan empatik yang melahirkan pengetahuan
tersebut.
Sebutan ilmu pengetahuan sosial sebagai matapelajaran dalam
dunia pendidikan dasar, dan menengah di negara kita. IPS memiliki ke khasan
dibandingkan dengan mata pelajaran lain sebagai pendidikan disiplin ilmu, yakni
kajian yang bersifat terpadu, interdisipliner, multidimensional. Karakteristik
ini terlihat dari perkembangan IPS sebagai mata pelajaran di sekolah yang
cakupan materinya semakin meluas. Dinamika cakupan semacam itu dapat dipahami,
mengingat semakin kompleks dan rumitnya permasalahan sosial yang memerlukan
kajian secara terintegrasi dari berbagai disiplin ilmu sosial, ilmu pengetahuan
alam, teknologi, humaniora, lingkungan, bahkan sistem kepercayaan. Dengan cara
demikian pula diharapkan pendidikan IPS terhindar dari sifat ketinggalan zaman,
disamping keberadabannya yang diharapkan tetap seimbang dengan perkembangan
sosial yang terjadi.
Pusat kurikulum mendefinisikan ilmu pengetahuan sosial
sebagai integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi,
sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya (pusat kurilum, 2006:5)
IPS secara antologi
menyebutkan bahwa ilmu sosial meliputi banyak bidang sehingga memiliki
jangkauan materi yang luas. Pada pokoknya terdapat cabang utama ilmu-ilmu sosial,
antara lain:
- Antropologi, yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu.
- Ekonomi, yang mempelajari produksi dan pembagian kekayaan dalam masyarakat
- Geografi, yang mempelajari lokasi dengan varian keruangan atas fenomena fisik dan manusia diatas permukaan bumi.
- Hukum, yang mempelajari sistem aturan yang telah dilembagakan
- Linguistic, yang mempelajari aspek kognitif dan sosial dari bahasa.
- Pendidikan, yang mempelajari masalah yang berkaitan dengan belajar, pembelajaran, serta pembentukan karakter dan moral
- Politik, yang mempelajari pemerintahan sekelompok manusia (termasuk negara)
- Psikologi, yang mempelajari tingkah laku dan proses mental
- Sejarah, yang mempelajari masalalu yang berhubungan dengan umat manusia
- Sosiologi, yang mempelajari masyarakat dan hubungan antar manusia didalamnya.
Mengapa kita perlu mempelajari IPS?
Perlu di sadari bahwa dunia sekarang telah mengalami
Perubahan-perubahan yang sangat cepat disegala bidang.
Kemajuan teknologi dan informasi telah
mengenalkan kita pada realitas lain dari
sekedar realitas fisik seperti yang sebelumnya kita
rasakan. Dengan kemajuan
ilmu pengetahuan, teknologi, transportasi, dan komunikasi hubungan
antar negara
tetangga menjadi lebih luas, karena dunia seakan-akan menjadi tetangga dekat.
Dengan demikian seolah-olah dunia “dipindahkan” keruang didalam rumah sendiri.
Dalam hal ini
IPS berperan sebagai pendorong untuk saling pengertian dan
persaudaraan antar umat \manusia.
Selain itu juga IPS memusatkan perhatiannya
pada hubungan antar manusia dan pemahaman
sosial. Dengan demikian IPS dapat membangkitkan
kesadaran bahwa kita akan berhadapan
dengan kehidupan yang penuh tantangan.
Dengan kata lain, IPS mendorong kepekaan kita
terhadap hidup dan kehidupan
sosial.
Comments
Post a Comment