Aku, Pemira dan BEM FIS
Aku, Pemira dan BEM FIS
Oleh :
Mega Mulianisa ( Sosiologi Pembangunan 2015)
Entah apa yang terbesit dalam pikiran mereka
hingga mereka yang pada awalnya mendukungku untuk maju sebagai Ketua BEM FIS
UNJ kini tiba-tiba berpaling dariku. Mereka bilang aku tak sepaham dengan
mereka. Ini aneh. Jika memang karena tidak sepaham lantas mengapa mereka tak
meninggalkanku sejak awal pencalonan diriku sebagai Ketua BEMF yang jelas-jelas
mereka paling tahu dan lebih dahulu mengetahui gagasan dan konsep yang akan aku
jalani selama menjadi Ketua BEMF. Tapi, biarlah mereka memilih. Aku tak berhak
untuk memaksakan kehendak mereka. Tak cukup sampai disitu, semakin dekat dengan
Pemira berbagai kritikan bahkan fitnah tertuju padaku. Sebisa mungkin aku
menyikapi ini semua.Aku mencoba meyakinkan diri bahwa semua ini adalah sebuah
ujian bagi seorang calon pemimpin. Aku tahu bahwa menjadi pemimpin yang baik
tidaklah mudah. Lagi pula sebuah kontroversi bukanlah hal yang asing ketika
menjelang Pemira.
Walau beberapa orang berbalik badan
mendukungku dan sederet berita miring tertuju padaku, aku tetap optimis dan
percaya diri untuk tetap mencalonkan diriku sebagai ketua BEMF. Niatku sangat
mulia. Pastinya aku ingin memajukan Fakultas Ilmu Sosial dengan beberapa misi
yang sudah aku buat. Aku tak berpikir banyak soal menang atau kalah. Terpilih
atau tidak sebagai ketua bagiku sudah menjadi kewajiban untuk memajukan
Fakultas Ilmu Sosial. Jika aku terpilih tentunya aku akan menjalankan visi dan
misiku sesuai dengan janji yang ku tebar sewaktu kempanye. Namun, jika aku
tidak terpilih maka aku akan tetap mendukung program Ketua BEMF yang terpilih
selama program tersebut baik.
Aku bukan manusia yang gemar tebar pesona
apalagi mengedepankan citra demi jabatan semata. Tapi aku adalah seorang manusia
yang berpendirian teguh dan mampu melaksanakan amanah. Aku adalah calon pemimpin
yang siap melaksanakan gagasan dan
konsep yang kubuat, bukan sekedar menjual gagasan dan konsep belaka. Aku ingin membuat organisasi pemerintahan ini
menjadi Badan Eksekutif Mahasiswa seutuhnya yang sejatinya harus bisa terbuka,
menciptakan kebersamaan dan keharmonisan dengan mahasiswa FIS, bukan menjelma
seperti Badan Eksklusif Mahasiswa. Aku akan
menerima aspirasi dengan senang hati, menjalankan fungsi advokasi dengan
sabar dan mengkoordinasi semua anggotaku untuk kemajuan Fakultas Ilmu Sosial. Aku
akan belajar menjadi pemimpin yang selalu memahami dinamika yang terjadi dalam
kampus,memahami segala karakter mahasiswa FIS agar selalu bisa mengambil
langkah yang tepat dalam bertindak. Aku berharap di masa kepemimpinanku, Badan
Eksekutif Mahasiswa ini benar-benar menjalankan segala fungsinya ,membuat
mahasiswa FIS lebih berani berkarya dan menjadi penyambung lidah mahasiswa yang
sesungguhnya, bukan sibuk melakukan kegiatan teknis yang kurang menyentuh
mahasiswa dan malah beralih fungsi menjadi Badan Event Manajemen.
Aku menatap bendera berwarna merah dengan
lambang UNJ yang bertuliskan Fakultas Ilmu Sosial. Kain berukuran 2 x 1 meter
itu nampak gagah berkibar disentuh angin. Entahlah mengapa hari ini benda itu
begitu menarik untuk dilihat. Jika nanti aku terpilih menjadi Ketua BEMF aku
harus siap membawa harum bendera ini. Apakah aku bisa menjalankan semua amanah
ini? Hmmm
“ Ngapain lo bengong disini, gak masuk kelas
lo?”. Suara itu memecah lamunanku. Aku sadar khayalanku sudah terlalu jauh.
Kulihat jam sudah menujukkan pukul 08.00 pagi. Segera aku bergegas masuk kelas untuk mata kuliah
Ilmu Pengantar Politik. Aku tak ingin telat masuk kelas apalagi mengingat
posisiku saat ini masih sebagai mahasiswa baru.
Bau-bau Pemira kampus masih tercium. Perang
ideologi, konflik antar kubu, pencitraan,propaganda dan kontroversi akan selalu
ada. Aku sadar aku hanyalah mahasiswa baru di FIS yang belum banyak mengenal
dunia kampus. Siapapun yang terpilih aku
hanya berharap semoga pemimpin itu bisa menjalankan amanah dan janjinya,
memiliki semangat inegritas serta dapat merangkul mahasiswa FIS sehingga
menjadi Fakultas yang dicintai oleh masyarakatnya. “Dengan hati yang menggebu
dan tak ada ragu-ragu FIS tetap pilihanku”-MPA FIS 2015.
Comments
Post a Comment