DISKUSI IPS INTENSIF (DIPSI) : Indonesia Bubar Tahun 2030, Mitos Atau Fakta?
Judul :
Indonesia Bubar Tahun 2030, Mitos Atau Fakta?
Oleh: Aljuniasa
Nugraha (Wakil Kepala Penelitian Pusdima)
Tanggal: 17
April 2018
Tempat: Depan
Humas UNJ
Prabowo
Subianto seorang politikus Indonesia menyatakan dengan lantang dalam pidatonya
bahwa Indonesia akan bubar pada 2030, sebenarnya ia juga telah menyampaikan
pidato ini sebelumnya pada 2017 lalu. Prabowo menyimpulkan seperti itu karena
menurut novel yang ia baca yaitu Ghost
Fleet karangan P. W. Singer dan August Cole. Mereka adalah ahli strategi
militer di Amerika Serikat, hal inilah yang membuat novel fiksi tersebut
dianggap bisa menjadi kenyataan. Novel
yang aslinya berjudul Ghost Fleet: a Novel of
The Next World War dengan 400 halaman tersebut sebenarnya
menggambarkan perang antara Tiongkok dan Amerika Serikat, kata ‘Indonesia’
sendiri hanya disebut 7 kata dalam 400 halaman itu. Tetapi dalam novel tersebut
disebutkan bahwa Indonesia gagal pasca perang Timor kedua padahal Indonesia sendiri
belum pernah mengalami perang Timor kedua. Akan tetapi, daerah yang sedang
bersitegang dengan kebijakan Indonesia adalah Papua, mereka ingin membuat
Negara Federal Republik Papua (NFRPB) dan terakhir yang mereka lakukan adalah
mengrim surat kedua kepada Jokowi namun surat tersebut tidak digubris olehnya.
Di novel Ghost Fleet juga
dijelaskan Indonesia memliki cadangan energi yang cukup besar yang mengarah
perebutan cadangan energi Indonesia oleh kedua negara tersebut karena cadangan
energi merupakan keuntungan besar bagi negara dan bisa langsung di ekspor.
Contoh perang yang memperebutkan cadangan energi adalah perang antara Iran dan
Irak dan perang sipil Nigeria.
Kembali lagi kepada Prabowo, menurut
Aljuniasa Nugraha sendiri Prabowo mengatakan Indonesia bubar 2030 tersebut
karena ia hanya ingin menaikkan elektabilitas dan popularitas agar ia bisa
mengalahkan Jokowi, selain itu Prabowo mengatakan ide itu karena ia ingin
menjadi Saviour atau juru penyelamat agar ia bisa memenangkan pemilihan
presiden yang akan datang. Sebenarnya Indonesia tidak akan bubar walaupun
rakyat memberontak sekalipun, contohnya Amerika Serikat banyak yang dominan
rakyatnya memborantak terhadap kebijakan Donald Trump dan Korea Utara yang
masih berdiri walaupun rakyatnya rata-rata tidak setuju dengan kebijakan Kim
Jong Un.
Selain mengatakan Indonesia bubar pada tahun
2030, Prabowo mengatakan bahwa 80% tanah dikuasai oleh asing dan hanya 1% saja
yang dikuasai oleh rakyat dan ia juga mengatakan bahwa sebagian besar kekayaan
Indonesia diambil oleh luar negeri. Menurut Muhammad Dzulkifli mantan wakil
ketua Bem Pips, ia mengatakan bahwa orang asing secara pribadi tidak boleh
mempunyai tanah di Indonesia kecuali jika ia memiliki pasangan di Indonesia,
dan menurutnya Seandainya rakyat memiliki tanah 1% asalkan rakyat masih bisa
hidup dan makan tidak akan terjadi pergolokan yang akan menghancurkan
pemerintah.
Sebenarnya, menurut Aljuniasa Nugraha hal
yang paling ditakutkannya adalah Indonesia akan mengalami krisis Moneter
seperti 1998. Pada tahun 1995 Mari’e Muhammad yang dijuluki “Mr. Clean“
mendapatkan penghargaan menteri keuangan terbaik di dunia, akan tetapi tiga
tahun kemudian Indonesia mengalami krisis moneter. Kembali lagi pada tahun 2018
yaitu Sri Mulyani mendapatkan penghargaan menteri keuangan terbaik di dunia di
World Government Summit yang diselenggarakan di Dubai, Uni Emirates Arab, akan
tetapi pujian inilah yang dapat Indonesia mengalami krisis moneter, Sri Mulyani
naik jika diliat dari segala macam penilaian ekonomi makro misalnya transaksi
neraca perdagangan yang selalu surplus akan tetapi sayangnya ekspor kita turun,
Indonesia masuk ke dalam 20 besar ekonomi terbaik di dunia, tetapi hal itu
Indonesia tidak cocok disandingkan dengan Inggris, Amerika Serikat, Jerman,
Tiongkok. Mereka adalah negara pengekspor tetapi kita adalah negara pengimpor,
pasar agraria saja misalnya beras, sapi, garam kita masih impor ini membuat
ketahanan Indonesia masih rentan, kita juga dikit-dikit tergantung pada impor.
Walaupun devisa kita banyak tetapi sewaktu-waktu penawaran tinggi kita tidak
akan bisa membuat itu, inilah yang menyebabkan Indonesia mengalami krisis
moneter.
Masyarakat madani adalah masyarakat mandiri
dan tidak bergantung pada pemerintah, Indonesia belum bisa menjadi masyarakat
madani, jika Indonesia ingin menjadi masyarakat madani pemerintah harus mmebuat
terobosan untuk masyarakat agar diperbolehkan melakukan hal yang dinginkan akan
tetapi masayarakat Indonesia sangat sulit menjadi masyarakat madani karena
mereka berpikir menjadi PNS lebih terjamin daripada menjadi wirausahawan.
Selain itu masyarakat Indonesia sudah rendah diri duluan terhadap etnis
Tionghoa, mereka berpikir kalau berwirausaha akan kalah dengan etnis Tinghoa
yang hebat dalam berwirausaha.
Kesimpulan dari dipsi pada tanggal 17 April
2018. Indonesia tidak akan bubar 2030, itu hanyalah pernyataan prabowo yang
hanya ingin menaikkan popoularitas semata agar menang dalam pemilihan presiden
selanjutnya walaupun kita tidak tahu apa alasan sebenarnya prabowo mengatakan
seperti itu karena ia sendiri belum memberikan pernyataannya. Dan ramalan
Indonesia bubar juga ada setelah reformasi dan buktinya Indonesia sampai
sekarang masih ada. Tetapi diharapkan pemerintah lebih memperhatikan
perekonomian negara kedepannya agar tidak terjadi krisis monter yang terjadi
sebelumnya.
Ditulis oleh : Laelatul Badriyah
Dokumentasi :
Comments
Post a Comment